SAMARINDA-LAYARNUSANTARANEWS.COM – Harga pangan di Kalimantan Timur (Kaltim) terus mengalami kenaikan. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah beras, gula dan cabai. Kenaikan ini sangat memberatkan masyarakat, terutama menjelang perayaan Natal dan Idul Fitri.

Anggota Komisi III DPRD Kaltim Ali Hamdi mengatakan, pemerintah harus hadir ketika masyarakat mengeluhkan kebutuhan pangan naik dan mengambil langkah-langkah untuk menurunkan harga pangan.

“Pemerintah harus melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga pangan,” ucap Ali Hamdi pada Senin (20/11/2023).

Ali Hamdi menuturkan, kenaikan harga pangan disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari cuaca buruk, tingginya biaya produksi dan ekonometrik pasar.

“Kami tentu saja berharap pemerintah dapat mengatasi faktor-faktor tersebut dan meningkatkan produksi pangan dalam negeri,” tuturnya.

Ketua Fraksi PKS DPRD Kaltim itu juga mengatakan, masyarakat perlu bijak dalam mengonsumsi makanan.

“Masyarakat harus menghemat penggunaan makanan dan mengurangi pemborosan. Selain itu, masyarakat juga harus beralih ke makanan alternatif yang lebih murah dan sehat,” ujarnya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, harga beras di Kaltim pada Oktober 2023 mencapai Rp 12.500 per kilogram, naik 1,63 persen dari bulan sebelumnya. Harga gula pasir di Kaltim pada Oktober 2023 mencapai Rp 16.000 per kilogram, naik 6,67 persen dari bulan sebelumnya. Harga cabai merah di Kaltim pada Oktober 2023 mencapai Rp 60.000 per kilogram, naik 20 persen dari bulan sebelumnya. (adv)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *