SAMARINDA-LAYARNUSANTARANEWS.COM – Kasus tewasnya seorang perawat yang diterkam harimau peliharaan milik majikannya di Samarinda pada Sabtu (18/11/2023) lalu menarik perhatian DPRD Kaltim. Ketua Komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono menyoroti kasus tersebut dan meminta pemerintah turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini.
Nidya Listiyono mengatakan, kasus ini tentunya akan diserahkan kepada pihak kepolisian untuk ditangani sesuai dengan hukum yang berlaku. Namun, ia juga mengingatkan bahwa pemeliharaan binatang, terutama binatang buas, harus mengikuti aturan yang ketat.
“Kasus ini harus dijadikan pembelajaran bagi masyarakat dan pihak terkait. Pemeliharaan binatang terutama binatang buas harus mengikuti aturan yang ketat. Pemerintah harus hadir ketika masyarakat mengeluhkan kebutuhan pangan naik dan mengambil langkah-langkah untuk menurunkan harga pangan ini,” ucap Nidya Listiyono pada Senin (20/11/2023).
Politisi Golkar tersebut meminta perhatian Pemerintah Provinsi Kaltim untuk melakukan pemeriksaan jika ada isu atau tidak ada izin terkait pemeliharaan hewan, khususnya hewan buas.
“Saya kira wajib untuk mengecek semua. Harus lebih berhati-hati dalam mendatangkan hewan-hewan langka apalagi buas dalam rangka perizinan dilengkapi semua dan agar tidak terjadi lagi kasus yang sama,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga korban yang ditinggalkan.
“Kejadian ini menjadi peringatan untuk lebih memperketat aturan terhadap pemeliharaan binatang berbahaya,” tutupnya.
Berdasarkan informasi, majikan korban tidak memiliki izin resmi untuk memelihara harimau tersebut. Harimau tersebut ditemukan tewas ditembak oleh polisi setelah menyerang perawat yang sedang merawatnya. (adv)