SAMARINDA-LAYARNUSANTARANEWS.COM – DPRD Kaltim terus mendorong pemerintah untuk membenahi sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Hal ini dilakukan untuk mengatasi berbagai persoalan yang muncul akibat sistem zonasi, seperti ketimpangan jumlah sekolah dan lulusan di daerah.

Sistem zonasi dalam PPDB adalah sistem yang mengatur alokasi siswa baru berdasarkan wilayah tempat tinggal mereka. Sistem ini diterapkan sejak tahun ajaran 2017/2018 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dengan tujuan untuk memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh siswa untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.

Namun, sistem zonasi ini juga menimbulkan sejumlah masalah, terutama di daerah-daerah yang memiliki jumlah sekolah yang tidak seimbang dengan jumlah lulusan. Misalnya, di beberapa daerah, jumlah sekolah negeri yang tersedia tidak mencukupi untuk menampung seluruh lulusan SMP. Sebaliknya, di daerah lain, jumlah sekolah negeri justru berlebihan dan banyak yang kekurangan siswa.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Puji Setyowati, mengatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk mencari solusi atas permasalahan ini. Ia menekankan bahwa pemerintah harus memastikan bahwa jumlah sekolah negeri di daerah sesuai dengan kebutuhan siswa.

“Kami ingin agar sekolah negeri di daerah bisa menampung seluruh lulusan SMP yang ada. Ini penting untuk mengatasi ketimpangan yang ada dan memberikan hak yang sama bagi seluruh anak di Kaltim untuk mendapatkan pendidikan berkualitas,” ujar Puji, Senin (6/11/2023).

Puji juga mengapresiasi upaya pemerintah yang telah melakukan berbagai langkah untuk membenahi sistem zonasi dalam PPDB. Salah satunya adalah dengan melakukan penyesuaian kuota zonasi berdasarkan kondisi riil di lapangan. Selain itu, pemerintah juga terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sekolah negeri di daerah.

“Kami berharap dengan kerja sama yang baik antara DPRD, pemerintah, dan masyarakat, kita bisa menemukan solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan pendidikan di Kaltim. Kami yakin bahwa dengan sistem zonasi yang lebih baik, kita bisa menciptakan generasi yang lebih cerdas dan berkualitas,” tutup Puji. (adv)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *