SAMARINDA-LAYARNUSANTARANEWS.COM – Muhammad Samsun, Wakil Ketua DPRD Kaltim, mendorong Pemprov Kaltim untuk mengoptimalkan pemanfaatan Sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) di beberapa wilayah yang belum teraliri listrik PLN. Ia memahami bahwa ada beberapa wilayah di Kaltim yang lokasinya terlalu jauh dari sambungan listrik milik Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Namun, ia menilai bahwa di tengah perkembangan sumber energi saat ini, masalah kelistrikan bisa diatasi dengan memanfaatkan EBT, seperti tenaga surya, tenaga angin, atau tenaga mikrohidro. Ia mencontohkan bahwa di Kabupaten Kutai Kartanegara, sudah ada beberapa desa yang menggunakan listrik dari tenaga surya.

“Desa-desa, atau wilayah yang belum terjangkau sambungan listrik dari PLN, bisa dicarikan solusi lewat PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya),” terang Samsun.

Samsun menambahkan, sambungan kelistrikan merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Sehingga, urusan pemenuhannya tak bisa semata-mata dijadikan tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota. Pemprov Kaltim juga harus bisa memberikan dukungan untuk memaksimalkan upaya pemenuhan listrik di lokasi-lokasi yang belum terjangkau listrik.

Samsun berharap, dengan pemanfaatan EBT, rasio elektrifikasi di Kaltim bisa meningkat. Rasio elektrifikasi adalah perbandingan jumlah pelanggan rumah tangga yang memiliki sumber penerangan baik dari PLN maupun listrik non-PLN dengan jumlah rumah tangga. Rasio elektrifikasi di Kaltim per 2022 baru mencapai angka 93 persen. Pada tahun 2023 ini, Pemprov Kaltim menargetkan rasio elektrifikasi di Kaltim bisa mencapai angka 95 persen.

“Kami dari DPRD Kaltim akan terus mengawasi dan mendukung upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi di Kaltim. Ini penting untuk kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Kaltim,” pungkasnya. (adv)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *