SAMARINDA-LAYARNUSANTARANEWS.COM – Stadion Palaran yang merupakan aset Pemprov Kaltim, saat ini kondisinya memprihatinkan. Bangunan yang dibangun untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII tahun 2018 itu terlihat mangkrak dan tak terawat. Menanggapi hal ini, Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listyono, mengusulkan agar Pemprov Kaltim menyerahkan pengelolaan stadion tersebut ke pihak ketiga yang lebih profesional.

Menurut Nidya, Stadion Palaran yang dibangun di atas lahan seluas 88 hektare itu memiliki potensi yang besar jika dikelola dengan baik. Dia berharap, pihak ketiga yang mengelola stadion tersebut bisa memanfaatkannya dengan lebih maksimal, baik untuk kegiatan olahraga maupun non-olahraga.

“Jadi kalau sudah dikelola di tangan yang tepat, pemanfaatannya juga bisa optimal,” kata Nidya, Jumat (3/11/2023).

Nidya menambahkan, sebelum menyerahkan pengelolaan stadion tersebut, Pemprov Kaltim harus melakukan kajian mendalam dan penghitungan yang sesuai. Dia mengingatkan, agar Pemprov Kaltim tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan, dan harus mempertimbangkan berbagai penawaran yang masuk dari pihak ketiga.

“Bentuk kerja samanya seperti apa itu harus benar-benar dipikirkan. Jangan sampai keputusan yang diambil tidak memberikan manfaat, lebih parah kalau keputusannya merugikan daerah,” tegasnya.

Stadion Palaran mulai dibangun sejak tahun 2016, dengan biaya sekitar Rp 1,2 triliun. Stadion ini diresmikan oleh Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono pada pertengahan tahun 2008. Stadion ini memiliki kapasitas sekitar 60 ribu penonton, dan merupakan stadion terbesar di Kalimantan Timur. (adv)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *